Launching Integrasi Primer (ILP) dan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

Pemerintah Kabupaten Demak terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan untuk semua (health for all), salah satunya melalui Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP). Demikian diungkakan Bupati Demak, dr.Hj.Eisti’anah, SE saat Launching Integrasi Primer (ILP) dan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Tingkat Kabupaten Demak di Aula Balai Desa Teluk, Kec. Karangawen, Senin (29/04/2024).

Menurut Mbak Eisti, melalui Posyandu ILP ini, masyarakat mulai dari usia 0 hingga lansia bisa terfasilitasi. “Seluruh warga harus terlayani. Kita pastikan semuanya bisa mendapatkan pelayanan yg komprehensif. Tidak boleh ada lagi kesenjangan layanan Kesehatan”

Bupati Eisti menambahkan bahwa pelayanan kesehatan yang holistik dan terintegrasi harus diberikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Tanpa terkecuali. Mbak Eisti pun meminta agar di tahun 2025 seluruh Posyandu di Kabupaten Demak harus sudah menjadi Posyandu ILP.

Selain melaunching ILP, Bupati Demak juga melakukan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Tingkat Kabupaten Demak. Ini sebagai langkah proaktif dalam menjaga kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah.

“saya minta seluruh pihak, mulai dari tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat bergerak bersama melanjutkan kegiatan ini. Pekerjaan kita masih belum selesai. Jangan hanya berhenti sampai disini.”

Menurutnya koordinasi dan partisipasi aktif seluruh Masyarakat merupakan kunci penting dalam meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Karangawen II, dr. Luklul Maknun mengatakan, dalam persiapan ILP tersenut puskesmas telah membuat tim kerja ILP beserta tupoksinya, seperti memperbaiki alur layanan, penyediaan sarana prasarana, pendekatan-pendekatan layanan ILP dengan membuat ruangan pelayanan berdasarkan klaster.

“Kita juga meningkatkan kapasitas kader posyandu terutama kaitannya dengan 25 kompetensi yg harus dimiliki kader posyandu,” terangnya.

Ia melanjutkan, pelaksanakan posyandu ILP sudah dimulai di bulan maret, dengan bimbingan kadinkes dan jajarannya, puskesmas optimis bisa melaksanakan lebih baik lagi.

Terkait dengan kasus demam berdarah di wilayah puskesmas karangawen II tahun 2024. Telah ditemukan total sebanyak 34 kasus dengan kasus paling banyak di desa teluk yaitu 14 kasus dan ada 1 kasus kematian bayi umur 4 tahun.

“Berbagai upaya penanggulangan telah dilakukan puskesmas, yaitu dengan melakukan koordinasi lintas program, koordinasi lintas sektor, melakukan screnning ketat terutama pada anak anak balita, penataan kasus demam berdarah untuk jangan terjadi keterlambatan rujukan, serta promosi kesehatan pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus, ” ucapnya. (Prokompim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *